Implementasi Biometana di Industri Peternakan dan Pertanian

Sektor peternakan dan pertanian di Indonesia merupakan penyumbang terbesar limbah organik seperti kotoran hewan, limbah tanaman, dan residu biomassa lainnya. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, limbah-limbah tersebut menjadi tantangan lingkungan dan peluang besar untuk menghasilkan energi terbarukan berkelanjutan, salah satunya melalui produksi biometana.

Biogas sebagai Bahan Baku Produksi Biometana

Biogas adalah hasil dari proses fermentasi anaerobik limbah organik. Proses ini secara alami menghasilkan campuran gas yang sebagian besar terdiri dari metana (CH₄) dan karbon dioksida (CO₂). Untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar berkualitas tinggi seperti Bio-CNG atau disuntikkan ke jaringan gas, biogas perlu melalui proses upgrading untuk menghilangkan komponen non-metananya. Hasil akhir dari proses ini disebut biometana dimana kadar Metana menjadi lebih tinggi yakni di atas 90 persen.

Implementasi di Industri Peternakan

Industri peternakan menghasilkan volume kotoran ternak dalam jumlah besar setiap hari. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah ini dapat mencemari lingkungan dan menghasilkan emisi gas rumah kaca. Melalui instalasi biogas dan unit upgrading, limbah kotoran hewan mempunyai potensi untuk dapat diolah menjadi biometana.

Beberapa manfaat implementasi biometana di peternakan:

  • Menyediakan sumber energi mandiri untuk operasional peternakan (pengeringan pakan, pemanas, pembangkit listrik).
  • Mengurangi biaya energi dari pembelian LPG atau solar.
  • Mengurangi pencemaran air dan bau dari limbah kotoran.
  • Menyediakan pupuk organik cair dan padat sebagai hasil samping.

Implementasi di Industri Pertanian

Limbah dari industri pertanian seperti pabrik kelapa sawit (PKS) dan pabrik tapioka menghasilkan volume limbah cair dan padatan dalam jumlah besar setiap hari. Limbah dari hasil panen, jerami, batang jagung, hingga limbah pengolahan hasil tani seperti kulit singkong atau ampas tebu, semuanya memiliki potensi untuk dijadikan substrat biogas. Di banyak negara, limbah industri pertanian telah menjadi bagian penting dalam produksi biometana skala industri.

Keunggulan implementasi biometana di sektor pertanian antara lain:

  • Menyediakan listrik atau energi untuk proses pengolahan di pabrik, irigasi, pengolahan hasil panen, dan pengeringan.
  • Mendukung ketahanan energi petani dan koperasi pertanian.
  • Menghasilkan pupuk organik yang memperbaiki kesuburan tanah.
  • Menjadi tambahan pendapatan melalui penjualan Bio-CNG ke pihak luar.

Integrasi Energi, Peternakan dan Pertanian

Beberapa wilayah di Indonesia berpotensi untuk  mengembangkan integrasi antara peternakan, pertanian, dan energi berbasis limbah. Sebagai contoh, peternakan sapi diikuti dengan budidaya jagung atau singkong bisa membentuk ekosistem tertutup yang produktif secara ekonomi dan berkelanjutan secara ekologi.

Biometana berkelanjutan yang dihasilkan dari limbah peternakan dan pertanian dapat digunakan untuk menggerakkan mesin pengolahan hasil pertanian, sementara residu digestat digunakan untuk memupuk lahan pertanian tersebut.

Tantangan dan Solusi

Meskipun potensinya besar, implementasi biometana di sektor peternakan dan pertanian masih menghadapi beberapa tantangan seperti:

  • Keterbatasan akses terhadap teknologi upgrading biogas.
  • Minimnya edukasi teknis di tingkat petani dan peternak.
  • Kurangnya model bisnis yang mendukung skala kecil dan menengah.

Solusinya bisa mencakup pengembangan pusat pelatihan, pemberian insentif fiskal, serta dukungan kelembagaan dari yayasan dan pemerintah untuk skema pilot project dan model usaha komersial.

Biometana membuka peluang transformasi nyata bagi sektor peternakan dan pertanian di Indonesia. Dengan pendekatan terpadu, limbah yang selama ini menjadi beban lingkungan dapat diubah menjadi sumber daya energi yang memberi manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan secara bersamaan. Implementasi ini bukan hanya soal penerapan teknologi  productive, tetapi juga tentang perubahan paradigma menuju pertanian dan peternakan yang berdaya dan berkelanjutan.

 

Membuat artikel berdasarkan chat gpt